Tol MBZ Milik Siapa ? Meskipun sering disebut sebagai “Tol MBZ”, perlu diketahui bahwa jalan layang ini bukanlah jalan tol. Jalan Layang MBZ merupakan jalan layang non tol yang dibangun dan dimiliki oleh pemerintah, tepatnya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Jadi pemilik dari Tol MBZ adalah milik aset negara yang sangat strategis untuk membantu dalam perkembangan negara kita.
Jalan layang ini telah mengurangi kemacetan, mempersingkat waktu tempuh perjalanan, meningkatkan konektivitas, dan mendukung pengembangan kawasan.
Contents
Tol MBZ (Mohamed Bin Zayed )
Jalan Layang MBZ merupakan infrastruktur transportasi penting yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Jakarta Barat dan sekitarnya. Untuk kepanjangan dari Tol MBZ adalah Mohammed bin Sayed atau lebih sering dikenal dengan singkatan MBZ untuk sebagian besar khalayak umum.
Pembangunan Jalan Layang MBZ dimulai pada tahun 2010 dan selesai pada tahun 2013. Jalan layang sepanjang 3,4 kilometer ini dibangun dengan biaya sekitar Rp 1,2 triliun. Sejak dibuka, Jalan Layang MBZ telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Jakarta Barat dan sekitarnya.
Jalan Layang Non Tol Mohammed Bin Zayed (MBZ)
Jalan Layang MBZ adalah jalan layang non tol yang membentang sepanjang 3,4 kilometer di kawasan Jakarta Barat. Jalan layang ini menghubungkan Jalan Raya Daan Mogot, Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), dan Tol JORR W2.
Fungsi
- Mengurai kemacetan di simpang susun JLLB dan Jalan Raya Daan Mogot.
- Memfasilitasi akses ke dan dari Bandara Soekarno-Hatta.
- Meningkatkan konektivitas antara Jakarta Barat dan kawasan sekitarnya.
Fitur
- Berada di ketinggian sekitar 10 meter di atas permukaan tanah.
- Memiliki 2 jalur lalu lintas untuk setiap arah.
- Dilengkapi dengan jalur pejalan kaki.
- Diberikan lampu penerangan jalan umum (PJU).
- Memiliki pintu keluar masuk di beberapa titik, seperti di Jalan Raya Daan Mogot, JLLB, dan Tol JORR W2.
Manfaat
- Mengurangi waktu tempuh perjalanan.
- Menciptakan jalur alternatif yang bebas macet.
- Meningkatkan keamanan berkendara.
- Mendukung pengembangan kawasan sekitar.
NOTE,
- Jalan Layang MBZ diresmikan pada tahun 2013.
- Dinamai sesuai dengan nama Presiden Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
- Jalan layang ini gratis untuk dilintasi.
Pembangunan Jalan Layang MBZ
Pembangunan Jalan Layang MBZ dimulai pada tahun 2010 dan selesai pada tahun 2013. Proyek ini dilaksanakan oleh PT Hutama Karya dan menelan biaya sekitar Rp 1,2 triliun.
Dampak Positif Jalan Layang MBZ
Sejak dibuka, Jalan Layang MBZ memberikan dampak positif yang signifikan bagi kawasan sekitarnya:
- Kemacetan di simpang susun JLLB dan Jalan Raya Daan Mogot berkurang drastis.
- Waktu tempuh perjalanan dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta menjadi lebih singkat.
- Konektivitas antara Jakarta Barat dan kawasan sekitarnya meningkat, sehingga mendukung pengembangan ekonomi dan sosial.
- Nilai properti di sekitar kawasan Jalan Layang MBZ mengalami kenaikan.
Rencana Pengembangan
Pemerintah berencana untuk mengembangkan Jalan Layang MBZ dengan menghubungkannya ke Tol JORR 2 di sisi utara dan Tol Kunciran-Cengkareng di sisi selatan. Pengembangan ini bertujuan untuk semakin meningkatkan konektivitas dan kapasitas lalu lintas di kawasan Jakarta Barat dan sekitarnya.
Masa Depan Jalan Layang MBZ
Jalan Layang MBZ memiliki masa depan yang cerah dan akan terus memainkan peran penting dalam infrastruktur transportasi di Jakarta Barat. Berikut adalah beberapa rencana dan proyeksi untuk masa depan jalan layang ini:
- Integrasi dengan transportasi publik: Jalan layang akan terintegrasi dengan halte bus dan stasiun kereta api di sekitarnya, sehingga memudahkan masyarakat untuk beralih antarmoda transportasi.
- Pengembangan kawasan sekitar: Pembangunan jalan layang diharapkan dapat memicu pengembangan kawasan sekitar, seperti pembangunan pusat bisnis, hunian, dan fasilitas komersial.
- Peningkatan kapasitas lalu lintas: Dengan adanya rencana pengembangan untuk menghubungkan jalan layang ke Tol JORR 2 dan Tol Kunciran-Cengkareng, kapasitas lalu lintas di kawasan Jakarta Barat akan semakin meningkat.
- Pemanfaatan teknologi: Jalan layang akan dilengkapi dengan teknologi canggih, seperti sistem pemantauan lalu lintas dan sistem informasi perjalanan, untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan berkendara.
- Peningkatan estetika: Jalan layang akan dipercantik dengan penambahan elemen estetika, seperti pencahayaan dekoratif dan karya seni, untuk menciptakan landmark yang ikonik.
Dengan berbagai rencana dan proyeksi tersebut, Jalan Layang MBZ diyakini akan terus menjadi infrastruktur vital yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan Jakarta Barat di masa mendatang.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Jalan Layang MBZ merupakan aset strategis milik pemerintah yang berperan penting dalam meningkatkan infrastruktur transportasi dan mendukung pembangunan di Jakarta Barat.