Home » News » Jalan Tol » Fakta Tol Soreang

Fakta Tol Soreang

Eko Sodikul May 28, 2024

Pembangunan jalan tol Soreang dimulai pada tahun 2017 dan selesai pada tahun 2021. Jalan tol sepanjang 10,14 kilometer ini memiliki tiga gerbang tol, yaitu Soreang, Margaasih, dan Pasirkoja. Jalan tol ini dapat dilalui oleh berbagai jenis kendaraan, mulai dari sepeda motor hingga truk besar.

Fakta Tol Soreang

Jalan Tol Soreang Pasir Koja (Soroja) merupakan salah satu infrastruktur penting yang menghubungkan wilayah Bandung Raya dengan Kabupaten Bandung.

Kehadiran jalan tol ini telah membawa banyak manfaat bagi masyarakat, mulai dari peningkatan konektivitas, pengurangan kemacetan, hingga pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Informasi Jalan Tol Soreang

Nama Jalan Tol: Jalan Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja)

Lokasi: Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Ruas Jalan

  • Soreang – Pasirkoja

Jumlah Gerbang Tol

  • Soreang (KM 0+000)
  • Margaasih (KM 5+230)
  • Pasirkoja (KM 10+140)

Jenis Kendaraan yang Diizinkan

  • Golongan I: Sepeda motor, mobil penumpang, bus
  • Golongan II: Truk kecil, truk sedang, bus sedang
  • Golongan III: Truk besar, bus besar

Tarif Tol Soreang

Golongan Kendaraan Tarif (Rp)
I 11.000
II 16.500
III 22.000

Jam Operasional

  • 24 jam

Fasilitas:

  • Gerbang tol otomatis (GTO)
  • Rest area
  • SPBU
  • Masjid
  • Tempat parkir

Manfaat Jalan Tol Soreang

  • Mempercepat waktu tempuh dari Soreang ke Bandung dan sekitarnya
  • Mengurangi kemacetan di jalan arteri
  • Memudahkan akses ke kawasan industri dan wisata di daerah Soreang
  • Mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Bandung Raya

Sejarah Pembangunan

Pembangunan Jalan Tol Soreang-Pasir Koja dimulai pada tahun 2017 dan selesai pada tahun 2021. Jalan tol ini dibangun oleh PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ), anak perusahaan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.

Dampak Positif

Selain manfaat yang disebutkan sebelumnya, Jalan Tol Soreang juga memberikan dampak positif lainnya, seperti:

  • Meningkatkan konektivitas antar wilayah di Bandung Raya
  • Membuka peluang investasi dan pembangunan di kawasan Soreang
  • Menunjang pengembangan kawasan wisata di Kabupaten Bandung, seperti kawasan Ciwidey dan Pangalengan

Rencana Pengembangan

Pemerintah berencana memperpanjang Jalan Tol Soreang hingga Kabupaten Garut. Proyek ini disebut dengan Jalan Tol Soreang-Garut-Tasikmalaya (SOGATA). Jika terealisasi, maka jalan tol ini akan semakin memperlancar konektivitas di wilayah Jawa Barat bagian selatan.

Kendala

Meskipun memberikan banyak manfaat, Jalan Tol Soreang juga menghadapi beberapa kendala, seperti:

  • Kemacetan di sekitar gerbang tol pada jam-jam sibuk
  • Tarif tol yang relatif mahal
  • Minimnya akses jalan alternatif di sekitar jalan tol

Kendala-kendala tersebut diharapkan dapat diatasi melalui perbaikan manajemen lalu lintas, penyesuaian tarif, dan pembangunan jalan alternatif di masa mendatang.

Pemilik dan Pengelola

Jalan Tol Soreang-Pasir Koja dimiliki dan dikelola oleh PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ), anak perusahaan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. CMLJ bertanggung jawab atas pengoperasian, pemeliharaan, dan pengembangan jalan tol.

Kontribusi Ekonomi

Jalan Tol Soreang telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian wilayah Bandung Raya. Keberadaan jalan tol ini telah memperlancar arus barang dan jasa, sehingga mendorong pertumbuhan industri dan pariwisata di daerah tersebut.

Beberapa contoh kontribusi ekonomi Jalan Tol Soreang:

  • Meningkatnya investasi di kawasan industri di sekitar Soreang
  • Bertambahnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bandung
  • Penciptaan lapangan kerja baru di sektor transportasi dan pariwisata

Masa Depan

Jalan Tol Soreang diperkirakan akan terus memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi wilayah Bandung Raya. Dengan rencana pengembangan hingga Kabupaten Garut, jalan tol ini akan semakin memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat bagian selatan.

Pemerintah dan PT CMLJ berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas di Jalan Tol Soreang, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan perekonomian daerah.

Aspek Lingkungan

Pembangunan Jalan Tol Soreang tidak terlepas dari dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Namun, PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) sebagai pemilik dan pengelola jalan tol telah berupaya meminimalisir dampak tersebut melalui berbagai langkah, antara lain:

  • Studi Amdal: Sebelum pembangunan dimulai, CMLJ melakukan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) untuk mengidentifikasi dan mengelola potensi dampak lingkungan.
  • Penghijauan: CMLJ melakukan penghijauan di sepanjang jalur tol dengan menanam pohon-pohon pelindung dan tanaman hias.
  • Pengelolaan Limbah: CMLJ menerapkan sistem pengelolaan limbah yang baik, termasuk pengolahan limbah cair dan sampah.
  • Pengurangan Emisi Gas Buang: CMLJ menggunakan teknologi ramah lingkungan pada kendaraan operasional dan peralatan konstruksi untuk mengurangi emisi gas buang.

Selain itu, CMLJ juga bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk melakukan pemantauan dan pelestarian lingkungan di sekitar jalan tol.

Inovasi dan Teknologi

CMLJ terus berinovasi dan menerapkan teknologi terkini dalam pengelolaan Jalan Tol Soreang. Beberapa contohnya adalah:

  • Sistem Pemantauan Lalu Lintas: CMLJ menggunakan sistem pemantauan lalu lintas berbasis kamera CCTV dan sensor untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time.
  • Gerbang Tol Otomatis: Jalan Tol Soreang dilengkapi dengan gerbang tol otomatis (GTO) yang menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) untuk memperlancar transaksi pembayaran tol.
  • Sistem Manajemen Lalu Lintas: CMLJ menerapkan sistem manajemen lalu lintas yang terintegrasi untuk mengoptimalkan arus kendaraan dan mencegah kemacetan.

Dengan penerapan inovasi dan teknologi tersebut, CMLJ berupaya meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan tol, serta mendukung kelancaran transportasi di wilayah Bandung Raya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang Jalan Tol Soreang, mulai dari sejarah pembangunan, manfaat, dampak sosial dan lingkungan, hingga inovasi dan teknologi yang diterapkan dalam pengelolaannya.

Eko Sodikul

Tim Neuversity School of Software Engineering | sidikul.com

Leave a Comment

Artikel Terkait