Home » Tips » DeepSeek Menantang OpenAI dan Bikin Heboh Dunia Teknologi

DeepSeek Menantang OpenAI dan Bikin Heboh Dunia Teknologi

Enco NetSec February 25, 2023

DeepSeek Menantang OpenAI dan Bikin Heboh Dunia Teknologi – Baru-baru ini, dunia teknologi digegerkan dengan kemunculan layanan AI baru bernama DeepSeek yang mengklaim menawarkan kecanggihan setara dengan GPT-4, tapi dengan biaya jauh lebih murah. DeepSeek yang muncul dari China ini membuat banyak orang penasaran.

Kok bisa sih? Kalau kamu dengar harga pengembangan GPT-4 yang menelan biaya hingga $100 juta USD, pasti kebayang kan betapa mahalnya biaya teknologi AI yang canggih? Tapi ternyata DeepSeek bilang mereka cuma butuh $6 juta USD untuk mencapainya.

Hal ini membuat banyak perusahaan AI kecil tertarik dan bahkan pemerintah di berbagai negara mulai bertanya-tanya soal keamanan dan alasan pelarangan DeepSeek. Apakah ini hanya persaingan harga atau ada yang lebih dalam lagi? Yuk, kita kupas lebih dalam fenomena ini dan coba pikirkan dengan logika sederhana!

Perbandingan Biaya Pengembangan GPT-4 vs DeepSeek

Tentu saja, mengembangkan teknologi AI seperti GPT-4 bukan perkara murah. Pada awalnya, pengembangan GPT-3 saja sudah menghabiskan biaya sekitar $4,6 juta USD. Namun, GPT-4 jauh lebih canggih dan membutuhkan dana sekitar $100 juta USD untuk pengembangannya. Angka ini bukan hal yang bisa dianggap remeh.

Dengan biaya segitu, bisa dibilang OpenAI mengeluarkan segala upaya untuk menciptakan teknologi AI yang seakurat dan sekeren GPT-4. Namun, tiba-tiba muncul DeepSeek yang mengklaim menggunakan model bahasa yang sama, tapi dengan biaya jauh lebih murah hanya $6 juta USD. Bukan main, kan?

Pertanyaan besar pun muncul: apakah mungkin ada AI dengan kualitas setara GPT-4 yang biayanya cuma sepertiga dari biaya yang dikeluarkan oleh OpenAI? Tentu saja, hal ini memunculkan rasa penasaran yang tinggi, terutama di kalangan pemodal dan perusahaan-perusahaan yang ingin memanfaatkan teknologi AI untuk bisnis mereka.

Alasan DeepSeek Bisa Lebih Murah

Kunci dari perbedaan biaya ini ada pada faktor-faktor berikut. DeepSeek dibangun dengan menggunakan hardware yang jauh lebih murah dibandingkan dengan yang digunakan oleh OpenAI. Hal ini terjadi karena DeepSeek tidak memiliki akses ke chip kelas atas yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti OpenAI.

Teknologi AI yang mereka kembangkan terpaksa mengandalkan perangkat keras yang lebih terjangkau dan tidak secanggih yang dipakai oleh GPT-4. Namun, meski begitu, mereka tetap bisa mengklaim bahwa hasil akhirnya memiliki kualitas yang setara.

Apa yang Dibalik Larangan DeepSeek?

Munculnya DeepSeek yang tiba-tiba menjadi pesaing kuat bagi OpenAI juga membawa dampak besar. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, langsung melarang penggunaan DeepSeek, dengan alasan terkait keamanan data dan potensi ancaman.

Sementara itu, pemerintah China membela DeepSeek, dengan mengatakan bahwa larangan tersebut tidaklah benar-benar berkaitan dengan keamanan, melainkan lebih pada ketakutan negara-negara tersebut terhadap saingan baru yang lebih murah.

Nah, di sini kita masuk pada dilema besar, kan? Banyak orang yang curiga, kenapa tiba-tiba ada AI dengan biaya jauh lebih murah yang bisa menawarkan kualitas serupa? Apakah memang ada unsur ketakutan dari pihak-pihak besar yang merasa terancam? Atau memang ada faktor lain yang membuat biaya DeepSeek bisa jauh lebih rendah?

Logika Sederhana di Balik Perbedaan Biaya

Mungkin bisa dibilang ini adalah contoh klasik dari “ada harga, ada kualitas”. Saat pertama kali rilis, RTX 3090, sebuah kartu grafis dari NVIDIA, dibanderol dengan harga gila-gilaan, mencapai Rp40 juta. Tapi sekarang, setelah beberapa tahun, harga kartu grafis tersebut sudah turun drastis.

Bahkan, dengan harga yang sama, kita bisa membeli model yang jauh lebih canggih seperti RTX 4070 atau 4080. Ini adalah contoh yang menunjukkan bahwa harga tidak selalu mencerminkan kualitas jika dibandingkan dengan perkembangan teknologi yang terus maju.

Begitu pula dengan DeepSeek. Mereka memanfaatkan waktu yang tepat untuk merilis teknologi mereka. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya sebesar OpenAI karena mereka memanfaatkan informasi yang sudah lebih mudah diakses dan perangkat keras yang lebih murah. Oleh karena itu, mereka bisa menawarkan harga yang lebih terjangkau.

Selain faktor teknologi, ada juga perbedaan signifikan dalam biaya operasional antara perusahaan yang berbasis di China dan Amerika Serikat. Standar gaji di China jauh lebih rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat, yang tentu saja memengaruhi biaya untuk menjalankan perusahaan.

Sementara itu, OpenAI beroperasi di San Francisco, di mana biaya hidup dan gaji sangat tinggi. Sebagai perbandingan, jika di Amerika Serikat batas miskin adalah sekitar $15.000 USD per tahun (sekitar Rp240 juta), maka di China, biaya tenaga kerja bisa jauh lebih rendah, memberikan DeepSeek keunggulan biaya yang signifikan.

Apakah DeepSeek Layak Dipertimbangkan?

Jadi, apakah DeepSeek memang benar-benar bisa menghasilkan AI dengan kualitas setara GPT-4 dengan harga yang jauh lebih murah? Berdasarkan logika sederhana, bisa jadi jawabannya adalah “iya.”

Biaya operasional yang lebih rendah, penggunaan teknologi yang lebih murah, dan akses ke informasi yang lebih mudah membuat DeepSeek bisa memangkas biaya pengembangan AI secara signifikan.

Tentu saja, ini semua masih dalam tahap spekulasi. DeepSeek masih perlu membuktikan kualitas dan keamanannya dalam jangka panjang. Namun, satu hal yang pasti, dengan biaya yang lebih terjangkau, mereka telah mengguncang dunia AI dan membuat banyak orang bertanya-tanya: apakah AI masa depan akan lebih murah dan lebih mudah diakses kalo menurut https://droidmill.com/?

Leave a Comment

Artikel Terkait