Genre Game Makin Absurd, Masa Final Fantasy 7 Remake Masuk Game Platformer – Game platformer – Kita semua pasti pernah main game sejak kecil, tapi pernah nggak sih benar-benar mikirin genre game yang kita mainin?
Dari dulu sampai sekarang, genre game terus berkembang dan makin bikin pusing. Dulu kita cuma tahu ada action, adventure, RPG, atau shooter. Tapi sekarang? Ada action-adventure, action shooter, RPG shooter, dan entah apalagi!
Tapi dari sekian banyak genre yang bikin kepala ngebul, ada satu yang benar-benar bikin bingung yaitu game platformer. Selama ini, kalau denger kata platformer, yang langsung kebayang pasti game 2D side-scrolling kayak Mario, Sonic, atau Mega Man, kan? Tapi ternyata, pemahaman itu salah besar!
Contents
Game Platformer Itu Apa Sih Sebenarnya?
Dulu, platformer itu identik dengan game 2D yang mengharuskan pemain melompat dari satu platform ke platform lain. Konsepnya simpel, cuma loncat-loncat, hindari rintangan, dan jalan sampai ke titik tujuan. Makanya, nggak heran kalau kita menganggap game kayak Donkey Kong, Super Mario, atau Rayman sebagai contoh paling klasik dari platformer.
Genre ini sempat merajai dunia game dari tahun 80-an sampai awal 2000-an. Tapi kemudian, perkembangan grafis membawa perubahan besar dalam industri game. Masuk ke era 3D, banyak game yang tadinya berbasis 2D side-scrolling mulai beralih ke dunia tiga dimensi.
Contohnya Crash Bandicoot, Tomb Raider, dan bahkan Sonic yang tadinya 2D juga berubah jadi 3D. Meskipun begitu, inti dari platformer tetap sama: berpindah dari satu titik ke titik lain sambil melompati rintangan. Tapi seiring waktu, genre ini semakin bercampur dengan elemen-elemen lain, sampai akhirnya batasannya jadi makin kabur.
Platformer Kini Campur Aduk!
Dulu, kita bisa dengan mudah membedakan mana platformer, mana action, mana RPG. Tapi sekarang? Semua genre kayaknya udah di-blender jadi satu! Misalnya, Hi-Fi Rush, yang jelas-jelas rhythm-action game, ternyata masuk ke kategori platformer juga. Terus ada It Takes Two, yang lebih ke arah co-op adventure, tapi tetap dianggap sebagai platformer.
Dan yang paling nggak masuk akal, Final Fantasy 7 Remake Intergrade juga dikategorikan sebagai platformer di beberapa platform digital! Kok bisa? Apa gara-gara ada adegan Cloud harus loncat-loncat di beberapa bagian game, terus langsung masuk platformer? Kalau begitu, Assassin’s Creed dan Dying Light yang sering lompat-lompatan juga harusnya masuk genre yang sama dong?
Dari Platformer ke Metroidvania dan Beyond!
Seiring berkembangnya industri game, banyak subgenre yang muncul dari platformer. Salah satu yang paling terkenal adalah Metroidvania, gabungan antara Metroid dan Castlevania. Game seperti Hollow Knight, Ori and the Blind Forest, dan Celeste adalah contoh platformer modern yang tetap mempertahankan inti genre ini, tapi dengan eksplorasi dan tantangan yang lebih kompleks.
Tapi perkembangan ini juga membawa masalah baru: genre game makin sulit didefinisikan. Dulu, platformer itu ya platformer. Sekarang, ada action platformer, puzzle platformer, roguelike platformer, bahkan ada FPS platformer seperti Mirror’s Edge yang dirilis pada 2009! Waktu itu, konsep parkour di dalam game memang sedang naik daun, jadi masuk akal kalau game kayak gini muncul. Tapi kalau Final Fantasy 7 Remake disebut platformer, itu lain cerita!
Kebangkitan Platformer di Era Game Indie
Menariknya, meskipun genre platformer sempat meredup di era 2000-an karena tergeser oleh FPS, RPG, dan game open-world, genre ini kembali bangkit di tahun 2010-an. Ini berkat kebangkitan game indie, yang justru banyak menggunakan formula platformer klasik dalam desain mereka.
Limbo dan Super Meat Boy adalah dua contoh game yang sukses membangkitkan kembali minat terhadap platformer. Setelah itu, banyak game indie lain seperti Shovel Knight, Celeste, dan Dead Cells yang ikut meramaikan genre ini termasuk game slot gacor.
Di sisi lain, game AAA tetap menggabungkan unsur platformer ke dalam gameplay mereka. Assassin’s Creed, Dying Light, dan Uncharted misalnya, semua memiliki elemen platforming dalam game mereka, meskipun inti gameplay-nya bukan platformer.
Final Fantasy 7 Remake: Platformer atau Bukan?
Jadi, kembali ke pertanyaan awal: kenapa Final Fantasy 7 Remake bisa masuk ke kategori game platformer? Secara teori, game ini memang punya beberapa elemen platforming. Ada adegan di mana Cloud harus lompat dari satu tempat ke tempat lain, atau memanjat rintangan untuk mencapai lokasi tertentu. Tapi kalau itu cukup untuk membuatnya jadi game platformer, berarti semua game yang punya elemen lompat-lompatan juga bisa masuk kategori ini dong?
Padahal, Final Fantasy sejak awal adalah game RPG. Meskipun di FF7 Remake ada elemen action dan sedikit platforming, inti utamanya tetap RPG. Kalau orang yang nggak terlalu paham genre melihat label “platformer” di game ini dan berpikir bakal main sesuatu kayak Mario atau Celeste, bisa-bisa mereka malah kecewa dan merasa tertipu.