Jalan Tol Bali Mandara – Jalan Tol Bali Mandara adalah jalan tol sepanjang 12,7 kilometer yang menghubungkan Bandara Internasional Ngurah Rai, Sanur, Nusa Dua, dan Benoa di Bali, Indonesia. Jalan tol ini melintasi Teluk Benoa dan menghubungkan bagian selatan dan barat daya pulau.
Contents
Jalan Tol Bali Mandara
Konstruksi Jalan Tol Bali Mandara dimulai pada tahun 2013 dan selesai pada tahun 2019. Jalan tol ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 23 September 2019.
- Terdiri dari dua jalur dengan tiga lajur di setiap arah
- Memiliki dua jembatan gantung, yakni Jembatan Ngurah Rai (662 meter) dan Jembatan Kusam (250 meter)
- Dilengkapi dengan jalur sepeda dan jalur pejalan kaki
- Memiliki sejumlah gerbang tol, yaitu Gerbang Tol Ngurah Rai, Gerbang Tol Sanur, Gerbang Tol Benoa, dan Gerbang Tol Nusa Dua
Manfaat Tol Bali Mandara
- Mengurangi kemacetan lalu lintas di sekitar Bandara Ngurah Rai dan wilayah selatan Bali
- Memfasilitasi akses yang lebih mudah ke kawasan wisata Nusa Dua dan Benoa
- Mendukung pengembangan ekonomi di wilayah selatan Bali
- Meningkatkan konektivitas antar wilayah di Bali
Biaya dan Pendanaan
Total biaya pembangunan Jalan Tol Bali Mandara diperkirakan mencapai sekitar Rp 2,3 triliun. Pendanaan proyek ini berasal dari pinjaman Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Jalan Tol Bali Mandara dikelola oleh PT Bali Mandara Tollroad Development (BMTD). Tarif tol bervariasi tergantung pada jenis kendaraan dan jarak tempuh.
Tarif Tol Bali Mandara
Tarif tol Jalan Tol Bali Mandara bervariasi tergantung pada jenis kendaraan dan jarak tempuh. Berikut adalah tarif tol per Oktober 2023:
Golongan I (Kendaraan Sedan, Jip, Pick Up/Truk Kecil, dan Bus)
- Gol I A (Jarak Tempuh <2,5 km): Rp 10.000
- Gol I B (Jarak Tempuh 2,5-7 km): Rp 15.000
- Gol I C (Jarak Tempuh >7 km): Rp 20.000
Golongan II (Truk Gandeng/Tempel dan Bus Besar)
- Gol II A (Jarak Tempuh <2,5 km): Rp 15.000
- Gol II B (Jarak Tempuh 2,5-7 km): Rp 25.000
- Gol II C (Jarak Tempuh >7 km): Rp 35.000
Golongan III (Kendaraan Bermotor roda 3 atau lebih dengan Jumlah Berat yang Diizinkan (JBB) >= 2.100 kg)
- Gol III A (Jarak Tempuh <2,5 km): Rp 20.000
- Gol III B (Jarak Tempuh 2,5-7 km): Rp 35.000
- Gol III C (Jarak Tempuh >7 km): Rp 50.000
Golongan IV (Kendaraan Bermotor roda 2)
- Gol IV (Semua Jarak Tempuh): Rp 5.000
Catatan
- Tarif tol di atas berlaku untuk sekali perjalanan.
- Tarif tol dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Pembayaran Tol
Pembayaran tol Jalan Tol Bali Mandara dapat dilakukan secara tunai atau menggunakan kartu tol elektronik (e-toll). Gerbang tol di Jalan Tol Bali Mandara sudah dilengkapi dengan sistem transaksi non-tunai menggunakan kartu e-money dari berbagai bank.
Dampak Pembangunan Jalan Tol
Fakta Positif Tol Bali
- Mengurangi kemacetan lalu lintas yang signifikan di sekitar Bandara Ngurah Rai dan wilayah selatan Bali.
- Memfasilitasi akses yang lebih mudah dan cepat ke kawasan wisata Nusa Dua dan Benoa.
- Mendukung pengembangan ekonomi di wilayah selatan Bali dengan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas.
- Menciptakan lapangan kerja baru selama tahap konstruksi dan operasional jalan tol.
- Meningkatkan nilai properti di sekitar jalan tol.
Fakta Negatif
Dampak negatif adanya jalan tol Bali Mandara,
- Biaya pembangunan yang tinggi, yang sebagian besar dibiayai oleh pinjaman.
- Potensi dampak lingkungan, seperti polusi udara dan kebisingan, terutama di sekitar pemukiman.
- Kekhawatiran tentang dampak negatif terhadap lalu lintas lokal di jalan-jalan sekitar jalan tol.
- Potensi perpindahan penduduk karena pembangunan jalan tol dan peningkatan nilai properti.
Mitigasi Dampak Negatif
Untuk memitigasi dampak negatif dari Jalan Tol Bali Mandara, pemerintah dan pengelola jalan tol telah menerapkan beberapa langkah, antara lain:
- Melakukan studi dampak lingkungan (Amdal) dan mengambil tindakan mitigasi yang diperlukan.
- Membangun dinding penahan suara dan memasang alat pengatur kebisingan untuk mengurangi dampak kebisingan.
- Menyediakan jalur alternatif dan meningkatkan kapasitas jalan lokal untuk mengelola lalu lintas sekitar jalan tol.
- Melakukan program relokasi dan kompensasi bagi penduduk yang terkena dampak pembangunan jalan tol.
- Menerapkan sistem transaksi non-tunai untuk mengurangi kemacetan di gerbang tol.
Secara keseluruhan, Jalan Tol Bali Mandara telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan infrastruktur Bali. Namun, penting untuk terus memantau dan memitigasi potensi dampak negatifnya untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan di masa depan.