Presiden RI meresmikan jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya (Palindra) Seksi I: Palembang – Pemulutan, Kamis (11/10) yang berlokasi di gerbang Tol Palembang. Pada acara tersebut turut hadir Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Agung, dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.
Dalam sambutannya tersebut, Presiden Jokowi Widodo mengatakan jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya (Palindra) saat ini menjadi jalan tol pertama yang ada di Sumatera Selatan.
Sebagai informasi, jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya (Palindra) terdiri dari 3 seksi yaitu: Seksi 1 (Palembang – Pemulutan) yang memiliki panjang 7,75 KM, Seksi II (Pemulutan – Kota Terpadu Mandiri) sepanjang 4,91 KM dan yang terakhir Seksi III (Kota Terpadu Mandiri – Simpang Indralaya) dengan panjang 9,8 KM.
Jalan Tol Palembang – Pemulutan merupakan bagian (seksi I) dari Jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya (Palindra) yang memiliki panjang 7,75 KM. Jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya memiliki total keseluruhan panjang sebesar 21,93 KM dengan target penyelesaian konstruksinya bulan Januari 2018.
Pembangunan Tol Palembang dimulai pada tahun 2015 dan selesai pada tahun 2020. Tol ini dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero), sebuah perusahaan konstruksi milik negara. Tol Palembang dibangun dengan menggunakan skema public-private partnership (PPP), di mana pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta untuk membiayai dan membangun tol.
Contents
Tentang Tol Palindra
Tol Palindra atau Palembang Indralaya ini menghubungkan Kota Palembang dengan beberapa daerah lainnya di Sumatera Selatan, seperti Indralaya, Kayuagung, dan Betung. Tol Palembang menjadi bagian dari jaringan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Lampung hingga Aceh.
Manfaat Tol Palindra (Palembang – Indralaya)
Tol Palembang memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Memperlancar arus transportasi dan mengurangi kemacetan di Kota Palembang dan sekitarnya.
- Mempercepat waktu tempuh perjalanan dari Palembang ke daerah-daerah lainnya di Sumatera Selatan.
- Meningkatkan konektivitas antar daerah di Sumatera Selatan, sehingga memperlancar arus barang dan jasa.
- Mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan, khususnya di bidang pariwisata dan perdagangan.
- Menciptakan lapangan kerja baru selama pembangunan dan setelah tol beroperasi.
Tarif Tol Palindra (Palembang – Indralaya)
Tarif Tol Palembang bervariasi tergantung pada jenis kendaraan dan jarak tempuh. Berikut ini adalah tarif Tol Palembang untuk kendaraan golongan I (kendaraan pribadi):
- Palembang – Indralaya: Rp30.000
- Palembang – Kayuagung: Rp60.000
- Palembang – Betung: Rp90.000
Tarif Tol Palembang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan pemerintah. Data sheet tarif tersesuai Tol Palindra
Asal Perjalanan
|
Tujuan Perjalanan
|
Golongan Kendaraan | |||||
Golongan I | Golongan II | Golongan III | Golongan IV | Golongan V | Golongan VI | ||
Palembang
|
Pemulutan | Rp7,500 | Rp11,000 | Rp11,000 | Rp14,500 | Rp14,500 | – |
KTM Rambutan | Rp12,000 | Rp18,000 | Rp18,000 | Rp24,000 | Rp24,000 | – | |
Simpang Indralaya | Rp20,500 | Rp31,000 | Rp31,000 | Rp41,500 | Rp41,500 | – | |
Pemulutan
|
Palembang | Rp7,500 | Rp11,000 | Rp11,000 | Rp14,500 | Rp14,500 | – |
KTM Rambutan | Rp4,500 | Rp7,000 | Rp7,000 | Rp9,500 | Rp9,500 | – | |
Simpang Indralaya | Rp13,500 | Rp20,000 | Rp20,000 | Rp27,000 | Rp27,000 | – | |
KTM Rambutan
|
Palembang | Rp12,000 | Rp18,000 | Rp18,000 | Rp24,000 | Rp24,000 | – |
Pemulutan | Rp4,500 | Rp7,000 | Rp7,000 | Rp9,500 | Rp9,500 | – | |
Simpang Indralaya | Rp9,000 | Rp13,000 | Rp13,000 | Rp17,500 | Rp17,500 | – | |
Simpang Indralaya
|
Palembang | Rp20,500 | Rp31,000 | Rp31,000 | Rp41,500 | Rp41,500 | – |
Pemulutan | Rp13,500 | Rp20,000 | Rp20,000 | Rp27,000 | Rp27,000 | – | |
KTM Rambutan | Rp9,000 | Rp13,000 | Rp13,000 | Rp17,500 | Rp17,500 | – |
Tempat Wisata di Sekitar Tol Palindra
Di sekitar Tol Palembang, terdapat beberapa tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, di antaranya:
- Museum Sultan Mahmud Badaruddin II: Museum ini menyimpan koleksi benda-benda bersejarah Kesultanan Palembang Darussalam.
- Benteng Kuto Besak: Benteng peninggalan Belanda ini terletak di tepi Sungai Musi dan menjadi salah satu ikon Kota Palembang.
- Jembatan Ampera: Jembatan yang membentang di atas Sungai Musi ini menjadi salah satu landmark Kota Palembang.
- Air Terjun Lematang Indah: Air terjun yang terletak di Kabupaten Lahat ini memiliki pemandangan yang indah dan menyegarkan.
- Danau Ranau: Danau terbesar kedua di Sumatera ini terletak di perbatasan antara Sumatera Selatan dan Lampung.
Dengan adanya Tol Palembang, akses menuju tempat-tempat wisata tersebut menjadi lebih mudah dan cepat.
Pembangunan Tol Palembang tidak hanya berdampak positif pada konektivitas dan transportasi, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Sumatera Selatan.
Selain itu, perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap pembangunan dan pengelolaan Tol Palembang. Hal ini untuk memastikan bahwa tol dibangun sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dikelola dengan baik.
Dengan mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diharapkan Tol Palembang dapat terus memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian dan pariwisata di Sumatera Selatan. Tol Palembang juga diharapkan dapat menjadi contoh keberhasilan pembangunan infrastruktur di Indonesia.