Delameta.com – Terdapat rencana untuk membangun jalan tol bawah laut di Jawa Timur, Indonesia. Jalan tol ini akan terbuat dari kaca dan memiliki panjang 2 km, menghubungkan Jawa dan Bali. Pembangunan jalan tol ini akan menggunakan teknologi terowongan terendam, yaitu terowongan yang tenggelam ke dalam dasar laut.
Fakta Jalan Tol Bawah Laut JATIM
Jalan tol ini merupakan bagian dari proyek IKN Nusantara yang akan menghubungkan ibu kota baru Indonesia dengan kota-kota lain di negara tersebut.
Bahkan Panjang Tol Bawah Laut Jawa Timur ini terbilang pendek yaitu hanya 2km saja,
Pembangunan jalan tol ini diperkirakan akan dimulai pada tahun 2026 atau 2027. Selain itu, tol laut juga merupakan program nasional Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, yang bertujuan untuk mengurangi disparitas harga antara wilayah barat dan timur Indonesia.
Tentunya, infrastruktur tol bawah laut ini akan memaksimalkan potensi wisata dan ekonomi antara pulau Jawa dan Pulau Bali. Selama ini, koneksi antara Jawa dan Bali bergantung pada pelabuhan Ketapang di Banyuwangi.
Namun, kelemahan dari transportasi kapal di pelabuhan Ketapang adalah cuaca buruk, terutama di Selat Bali yang memiliki ombak ganas dan tinggi. Akibatnya, perjalanan dari Jawa ke Bali sering tertunda karena cuaca buruk dan kapal tidak dapat berlayar.
Hal ini juga menyebabkan lalu lintas antar pulau menjadi macet dan menumpuk. Para pengunjung yang ingin menyeberang ke Pulau Bali sering harus menunggu berjam-jam. Waktu yang terbuang di pelabuhan karena cuaca buruk dan antrian yang panjang membuat jarak tempuh dari Jawa ke Bali semakin lama.
Oleh karena itu, pembangunan tol bawah laut ini menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah cuaca buruk.
Tol bawah laut ini memiliki keunikan dengan dinding kaca transparan, bukan dinding beton seperti biasanya. Tol ini juga dilengkapi dengan terowongan kaca yang terbuat dari campuran nanopartikel silica (SiO2) dan bahan lain yang kuat. Pondasi tol bawah laut ini menggunakan konsep Submerged Floating Tunnel (SFT).
Rencananya, tol bawah laut ini akan dibangun di daerah poros Situbondo dan Banyuwangi menuju pantai Pura Segara Rupek, Kabupaten Buleleng.
Alasan mengapa tidak dibangun di Ketapang adalah karena rute tol yang direncanakan memiliki jarak yang lebih dekat, yaitu hanya 2 km.
Keunggulan Dinding Kaca untuk Tol Bawah Laut
Keunggulan dari menggunakan dinding kaca transparan dalam pembangunan tol bawah laut adalah sebagai berikut:
1. Estetika: Dinding kaca transparan memberikan tampilan yang estetis dan modern. Hal ini dapat meningkatkan daya tarik visual dari tol bawah laut dan menciptakan pengalaman yang unik bagi pengguna jalan.
2. Pemandangan: Dinding kaca transparan memungkinkan pengguna jalan untuk melihat pemandangan bawah laut secara langsung. Pengguna dapat melihat keindahan dan kehidupan laut yang ada di sekitar mereka saat melintasi tol bawah laut. Hal ini dapat memberikan pengalaman yang menarik dan memikat bagi wisatawan dan pengguna jalan lainnya.
3. Pencahayaan alami: Dinding kaca transparan memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam tol bawah laut. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada penerangan buatan dan menciptakan suasana yang terang dan nyaman di dalam tol.
4. Keamanan: Meskipun terbuat dari kaca, dinding kaca transparan yang digunakan dalam tol bawah laut memiliki kekuatan dan ketahanan yang tinggi. Kaca yang digunakan biasanya terbuat dari bahan yang kuat dan tahan terhadap tekanan air dan gaya eksternal lainnya. Sehingga, dinding kaca transparan ini aman digunakan dalam lingkungan bawah laut.
5. Penghematan energi: Dinding kaca transparan dapat membantu mengurangi penggunaan energi untuk penerangan buatan di dalam tol bawah laut. Dengan memanfaatkan cahaya alami, penggunaan listrik dapat dikurangi, sehingga menghasilkan efisiensi energi yang lebih baik.
Dengan menggunakan dinding kaca transparan, tol bawah laut dapat memberikan pengalaman perjalanan yang menarik, memaksimalkan potensi wisata dan ekonomi antara pulau Jawa dan Bali, serta menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pengguna jalan.